BERBAKTILAH ENGKAU KEPADA SESAMA INSAN
" Berbaktilah Engkau Kepada Sesama Insan " Kunjungi Website kami di: www.silat-beksi.com

12 October 2006

Cimande

CIMANDE

Guru Mas Don
Kali ini DUEL menyajikan pembahasan yang intinya menjelaskan betapa dihargainya pencak silat oleh bangsa lain, dan agar diketahui juga bahwa sebenarnya pencak silat Indonesia sudah lama dipelajari di luar negeri. Selain dianggap sangat rahasia, ilmu beladiri dari Indonesia tersebut dijadikan beladiri yang eksklusif. Guru Mas Don adalah seorang praktisi beladiri dari Murrysville, Pennsylvania, Amerika Serikat yang telah menekuni seni beladiri pencak silat (poekoelan pentjak silat Cimande) dari Indonesia selama 25 tahun. Ia mengkhususkan diri pada aspek pertarungan (combat) dan membedakan jenis praktisi pencak silat umum (pesilat) dengan pendekar yang khusus memahirkan aspek pertarungan atau disebut petarung (pukulan Cimande’s practitioners/combatan).

Salah satu filosofi yang dipaparkan oleh Guru Mas Don adalah sebagai berikut: "Pencak Silat sebenarnya memiliki jatidiri sebagai sistem pertarungan yang handal. Namun kebanyakan orang belum mendapat kesempatan untuk membandingkan dan mempelajarinya dengan seksama. Jika kita mempelajari beladiri apapun, asal dilakukan dengan tekun dalam jangka waktu tertentu dan berhasil mencapai pemahaman sampai tingkat yang maksimal, bagaimanapun kemahiran kita dipraktekkan hasilnya akan sangat ampuh. Pada situasi yang sangat mendesak, seorang pendekar atau petarung pencak silat pukulan Cimande tidak peduli apakah ia akan tewas secara terhormat atau tidak; toh semua orang akan meninggal dunia pada akhirnya. Perbedaannya, seorang pendekar sejati akan menyongsong kematian tanpa rasa takut"
Keunikan aliran pencak silat Cimande terletak pada kemampuannya menggabungkan teknik keras (hard) dan halus (soft) yang diberlakukan pada berbagai aspek pertarungan sebenarnya. Jadi, pukulan Cimande (Guru Mas Don mengistilahkan dengan ‘poekoelan’ saja) sangat ampuh saat bertahan serta berbahaya sekali jika dipakai untuk menyerang.
Dalam proses pemahiran serang bela yang dilaksanakan, seorang petarung tidak hanya menangkis dan membalas serangan yang datang, namun melakukan serangan cepat, kuat dan bahkan kalau dilihat dari kaca mata kita (orang Amerika, red) dianggap sangat brutal dan tidak memberi ampun atau rasa kasihan. Seorang petarung pukulan Cimande, sesuai dengan sumpahnya, tidak akan pernah menyerang lebih dahulu, apalagi bertindak semena-mena Tetapi jika diserang, ia akan segera melancarkan runtunan gerakan bertubi-tubi serta melakukan jurus apa saja yang dirasakan perlu untuk keselamatan dirinya. Seorang pendekar dan petarung pencak silat Cimande mampu menggunakan segenap anggota badannya sebagai senjata ampuh, seperti menggedor, memukul, menendang, mengunci, bahkan bergumul di bawah. Begitulah kurang lebih konsep yang bisa dikemukakan tentang seorang pendekar pencak silat sejati. Dia tidak akan mau menyerang lebih dahulu, tetapi jika terdesak ia akan mengerahkan segenap keahliannya untuk tetap selamat (survive). Satu hal lagi yang patut dicatat adalah bahwa seorang petarung hanya boleh menggunakan ilmunya jika ada maksud dan tujuan yang benar-benar bermanfaat. Hal ini sangat penting diingat karena ia merupakan suatu ancaman besar bagi orang lain. Selain itu ia memiliki kemampuan di atas rata-rata dan menyimpan semangat tak kenal takut sekalipun harus kehilangan nyawa.
Mendahului Serangan
Secara sederhana konsep mendahului serangan sama seperti jika kita menyerang sebuah serangan. Filosofi di balik konsep tadi adalah kita harus mengetahui benar jalan pikiran si penyerang, dan tidak perlu merasa takut. Jika pada beladiri lain, latihan yag diajarkan kepada para muridnya rata-rata hampir sama. Latihan pukul, tendang, bertahan, sparring dan drill kata atau pyung. Akan halnya pukulan pencak silat Cimande, bertitik berat pada mempelajari perilaku manusia. Dengan mengenal perilaku dan kebiasaan manusia, para murid saya akan percaya bahwa apa yang dilakukan orang timbul dari pikiran bawah sadar.
Membaca Lawan, Jangan Kita Dibaca
Pengalaman masa lalu yang terjadi pada seseorang akan tersimpan dalam memori, untuk seterusnya dibawa ke alam bawah sadar. Jika pengalaman itu sengaja direncanakan dalam kurun waktu tertentu, maka orang tersebut telah memprogramkan diri untuk berbuat sesuatu hal berdasarkan naluri. Jika pengalaman tersebut dibentuk dan diprogramkan tak henti-henti selama kurun waktu yang lama dan terlatih baik, maka otak bawah sadar kita akan membentuk suatu ingatan akan gerakan dan jurus-jurus yang pernah diketahui. Body memori ini akan mengeluarkan rangkaian perintah kepada anggota badan kita menjadi gerakan motorik. Selanjutnya para petarung pukulan Cimande akan dibiasakan untuk bergerak alamiah, tak terduga, dan dengan pola yang belum pernah dibayangkan orang lain sebelumnya. Hal ini sangat penting diperhatikan, sebab jika gerakan kita bisa ditebak lawan maka kita dalam bahaya besar.

Tanpa Tangkisan tapi Agresif
Sistem pukulan Cimande tidak mengenal tangkisan, karena dengan menangkis akan menumbuhkan rasa takut. Misalnya, ketika seseorang melancarkan serangan pukul dan tendang biasanya diakhiri dengan sikap pasang atau kuda-kuda bertahan yang kokoh. Saat itu sudah ada unsur takut yang menyelimuti. Bukan maksudnya si penye-rang tadi ketakutan, tetapi ia menjadi ekstra waspada karena tidak ingin diserang atau kena pukulan lawan. Pada momentum ini terjadi vakum beberapa saat, karena biasa-nya jika sudah menyerang, seseorang ber-siap untuk menahan balasan lawan. Sudah diantisipasi akan terjadi benturan tenaga atau serangan yang sangat kuat. Jika lawan lebih besar badan dan tenaganya, kita bersiap merasakan benturan dan sekaligus rasa sakit yang timbul. Resiko cedera harus sudah disadari sepenuhnya. Situasi tersebut akan menambah rasa takut karena kita sudah merasakan contoh-contoh benturan dan rasa sakit yang ditimbulkan si penyerang tadi sebelumnya.
Dalam cara bertarung yang diajarkan, sistem pukulan Cimande melakukan dua hal sekaligus, menyerang serangan lawan dengan menyentuh lawan dan sekaligus menyerang di saat bersamaan. Serangan yang datang tidak perlu ditahan, tapi cukup dibelokkan arahnya atau pukul saja sekuat-kuatnya anggota badan yang menyerang tersebut. Tidak usah banyak buang tenaga percuma. Cara ini hanya bisa dilakukan bila kita mempunyai mental kuat dan tidak takut kepada serangan seperti apapun. Malahan, jika seseorang menyerang kita sedikit merasa lega, karena orang tersebut sudah terjebak dalam lingkaran momen gaya yang dibuatnya sendiri. Tinggal ditunggu saatnya kapan ia lengah atau mengganti arah badan atau pukulan, kita sudah siap menunggu dengan berbagai kombinasi teknik yang segera meredam lawan tersebut. Dalam pertarungan jarak dekatpun tidak akan menemukan banyak kesulitan, karena jika lawan berada dalam jangkauan seorang petarung pukulan Cimande akan segera menjatuhkannya ke bawah dengan teknik bergumul di lantai.

No comments: