BERBAKTILAH ENGKAU KEPADA SESAMA INSAN
" Berbaktilah Engkau Kepada Sesama Insan " Kunjungi Website kami di: www.silat-beksi.com

03 April 2007

Oleh2 dari Jogyakarta


Pencak silat merupakan salah satu jenis bela diri gerak dan olah tubuh yang asli dari Indonesia. Untuk menjadi pesilat "sejati", pemahaman seseorang diharapkan tidak hanya terfokus pada aspek keolahragaan ataupun keahlian fisiknya saja, namun juga mesti menguasai aspek olahrasanya. Bahkan, itu menjadi bagian penyeimbang agar fisik dan spirit bertemu dalam satu bangunan tubuh yang utuh. Oleh Boni Dwi
Organisasi Silat Perisai Diri (PD), salah satu perguruan silat terbesar di Indonesia, Sabtu (29/4)-Minggu (30/4), menggelar Musyawarah Nasional (Munas) di Gedung PPPG Matematika Yogyakarta. Dalam kesempatan itu, para pengurus silat PD juga mengukuhkan Raja Keraton Yogyakarta Sultan Hamengku Buwono X sebagai pendekar silat kehormatan.
"Kesediaan Sultan menerima pengukuhan gelar ini menjadi satu kehormatan bagi kami. Seperti diketahui, seorang pesilat sejati tidak hanya andal dalam keahlian fisiknya saja, namun yang penting justru olahrasanya. Sebagai raja, kami menilai Sultan HB X merupakan sosok yang mampu menguasai kedua aspek tersebut sehingga diharapkan bisa memotivasi pesilat-pesilat PD lainnya," kata Nanang Sumindarto, Ketua Umum Silat PD Pusat periode 2006-2010, ketika ditemui di sela- sela kegiatan Penganugerahan Pendekar Silat kepada Sultan HB X, Sabtu (29/4), di Keraton Yogyakarta.
Strategi Seusai menerima penganugerahan, Sultan sendiri menekankan pentingnya pematangan strategi dari semua organisasi silat, khususnya Perisai Diri, mengenai perkembangan silat. Tujuannya agar silat bisa dijadikan salah satu acuan olah tubuh dan olahrasa bagi masyarakat di dunia internasional.
Sultan menilai silat yang dikembangkan organisasi Perisai Diri tidak begitu sulit dipelajari serta terbuka untuk semua orang dari segala lapisan usia. Ia juga menekankan pentingnya keseimbangan aspek olahraga dan olahrasa dalam silat. "Silat sebagai bentuk olahraga akan menjadikan tubuh menjadi sehat, sedangkan olahrasanya juga akan menyehatkan jiwa dan pikiran.
Dengan belajar olahrasa, seorang pesilat sejati akan memiliki kepercayaan diri yang kuat, tidak sombong, selalu eling lan waspada, serta senantiasa berpikir dan bertindak bijak. Kedua aspek itulah yang menurut saya sangat dibutuhkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia," kata Sultan.
Kejuaraan dunia Menurut Herdjoko, salah satu pelatih silat PD, organisasi silat PD didirikan pada 2 Juli 1955 oleh Raden Mas (RM) Soebandiman Dirdjoatmodjo. Pada saat RM Soebandiman pindah tugas ke Surabaya barulah nama Perisai Diri mulai dibentuk dengan nama Keluarga Silat Nasional Perisai Diri.
Mengenai kiprah di dunia silat, PD telah menggelar empat kali kejuaraan dunia silat antarbangsa sejak tahun 1989 lalu. Terakhir pada Juli 2005 lalu, PD juga sukses menggelar kejuaraan dunia di Yogyakarta. "Saking antusiasnya, kejuaraan dunia di Yogyakarta tersebut diikuti sekitar 600 pesilat dari sembilan negara, meliputi Jerman, Malaysia, Swiss, Belanda, Timor Leste, Indonesia, Inggris, Amerika Serikat, dan Jepang," tutur Herdjoko.
Dalam perkembangannya pula, PD terus berusaha mengubah citra silat yang oleh sebagian masyarakat dinilai sebagai bela diri "kampungan". Menurut Herdjoko, saat ini silat PD bukan "kampungan" lagi, namun sudah "kampusan". Alasannya, PD sudah dipelajari para mahasiswa dari berbagai universitas di Indonesia.
Selain itu, PD juga aktif menggelar pertandingan silat antarperguruan tinggi sejak tahun 1975. "Hingga kini kejurnas antarperguruan tinggi ini sudah digelar hingga 24 kali," tuturnya.

No comments: