Selamat Jalan Dai sejuta Ummat

Selamat jalan dai sejuta umat

Meninggalnya dai sejuta umat KH Zainuddin MZ hari ini sekitar pukul 09.20, tidak hanya menyisakan duka mendalam bagi keluarga, tapi juga bagi bangsa Indonesia. Maklum, KH Zainuddin MZ, merupakan seorang dai terkenal dan mempunyai kemampuan menyampaikan dakwah dengan bahasa yang merakyat. Hal inilah yang mungkin membuat masyarakat terkesan, termasuk Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo.

Fauzi Bowo sendiri merasa terkejut saat mendengar kepergian dai kondang tersebut. Ia yang baru pulang menghadiri pertemuan Sister City di Jerman, langsung menuju rumah duka almarhum di bilangan Gandaria, Kebayoranbaru, Jakarta Selatan, untuk menghadiri sekaligus menjadi pemimpin upacara pemakaman KH Zainuddin MZ.

"Kita kehilangan dai terbaik yang dimiliki oleh bangsa ini. Saya yakin, bukan hanya sejuta umat, tapi berjuta-juta orang yang sering mendengarkan dakwahnya di pelosok negeri ini merasa kehilangan," ucapnya usai acara pemakaman, Selasa (5/7).

Menurutnya, KH Zainuddin MZ merupakan orang yang santun, intelektual, dan punya pengetahuan luas. Selain itu, ia juga mampu berdakwah dengan bahasa sederhana. "Beliau mampu menerjemahkan ayat Al Quran dan hadis dengan bahasa sederhana sehingga dapat diterima masyarakat," kata Fauzi.

Fauzi menambahkan, sebelumnya bersama almarhum sudah mempunyai rencana besar untuk membentuk sistem dakwah yang baik mulai dari Jakarta hingga ke pelosok. "Tapi takdir berkata lain, semoga ada generasi mendatang yang bisa meneruskan amanah beliau. Saya paling terkesan ketika beliau mengundurkan diri dari politik dan kembali ke khittahnya. Mengingatkan kita semua bahwa kita lahir dengan kelebihan dan kekurangan, dan harus tahu kelebihan untuk dimanfaatkan dengan baik," kenang Fauzi.

Prosesi pemakaman KH Zainuddin MZ sendiri dihadiri ribuan umat Islam, mulai dari pejabat, tokoh masyarakat, ulama, dan jamaah majlis taklim tampak tumpah ruah. Setelah dishalatkan jenazah KH Zainuddin MZ dikebumikan di pemakaman area Masjid Fajrul Islam, tepat di depan rumahnya, Jl H Aom, Gandaria, Kebayoranbaru, Jakarta Selatan. "Dua tahun lalu sudah berpesan, memang beliau ingin dimakamkan di area masjid," ujar Fikri Haikal, anak pertama almarhum KH Zainuddin MZ.

sumber berita: website pemda DKI