Universitas Indonesia (UI) memberikan penghargaan Makara Utama dalam bidang Sosial Budaya kepada tokoh Betawi Emma Amalia Agus Bisri untuk Pelestarian dan Pengembangan Budaya Betawi.
"Emma dinilai berjasa dalam melestarikan, mengembangkan serta mereka cipta kebudayaan Betawi seperti upacara tradisi, busana, perhiasan, kuliner, kesenian, dan lainnya," kata Kepala Kantor Sekretariat Pimpinan, di Depok, Minggu 19 Februari 2012.
Selain itu, katanya, Emma Amalia Agus Bisri juga mensosialisasikan dan memperkenalkan kebudayaan Betawi baik secara lokal, nasional dan internasional melalui pameran, pertunjukan, kerja sama, pengiriman kesenian Betawi ke luar negeri, serta mengisi acara-acara formal kenegaraan.
Ia mengatakan, salah satu upaya Ibu Emma melestarikan budaya Betawi antara lain mengoleksi benda-benda etnografi, batik serta perhiasan yang berusia lebih dari 100 tahun; meningkatkan pengetahuan masyarakat melalui kegiatan pameran, baik pameran tunggal ataupun pameran bersama di dalam dan di luar negeri.
"Beliau berusaha mengubah persepsi negatif yang ada di sekolah-sekolah SD hingga SMA sehingga kesenian dan kebudayaan Betawi diterima sebagai bagian dari pengetahuan yang diberikan disekolah-sekolah," ujarnya.
Menurut dia, stereotipe inferior dari etnis Betawi pada lembaga pendidikan di Jakarta tidak dikenalnya bahkan ditolaknya keberadaan batik Betawi, telah memotivasi Emma Bisri untuk melakukan advokasi dengan menggali, mereproduksi, memperkenalkan dan menyebarluaskan batik betawi agar batik betawi mendapat pengakuan dari Negara dan masyarakat.
Selain itu Emma juga mereproduksi busana tradisional Betawi dan busana pengantin Betawi secara inovatif seperti busana, perhiasaan, kuliner, upacara adat, kesenian sehingga membentuk citra Betawi modern dan kontemporer yang selaras dengan dinamika kebudayaan di Jakarta.
Di bidang seni lanjutnya beliau peduli terhadap seniman Betawi, antara lain; menciptakan pentas bagi para seniman, sehingga kesenian Betawi terdengar gaungnya dan kehidupan senimannya terjamin memposisikan kesenian Betawi sebagai salah satu kesenian yang layak dihormati di antara kesenian lain di Indonesia serta membantu membuka jaringan agar dapat muncul dalam pentas-pentas Betawi baik lokal, nasional, maupun internasional.
Dikatakannya beliau juga memberi penghargaan secara materi dan non materi bagi seniman atas prestasi yang ditorehkan. Dalam hal merevitalisasi tradisi kesenian dan upacara, Ibu Emma juga merekonstruksi dan mendekonstruksi budaya Betawi dalam berbagai bentuk unsur budaya.
Lebih lanjut ia mengatakan pemberian penghargaan ini dilakukan dalam kegiatan wisuda Program Profesi, Spesialis, Magister, Doktor semester Gasal, Sabtu, 19 Februari 2012. Prosesi wisuda akan dilangsungkan selama dua kali. Di pagi hari jumlah wisudawan sebanyak 184 wisudawan Program Profesi, 158 wisudawan Program Spesialis, 1073 wisudawan Program Magister dan 68 wisudawan Program Doktor akan menjalani prosesi Upacara Wisuda.
Wisudawan yang meraih gelar Cumlaude terdiri dari 39 wisudawan dari Program Profesi, 6 wisudawan Program Spesialis, 126 wisudawan Program Magister dan 4 wisudawan pada program Doktor.
Sedangkan pada siang hari, sebanyak 2274 wisudawan terdiri dari 131 wisudawan program Vokasi/Diploma dan 1409 wisudawan Program Sarjana Reguler, 3 wisudawan Sarjana kelas Paralel,30 wisudawan Sarjana Kelas Internasional dan 701 wisudawan Sarjana Ekstensi akan diwisuda.
Sebanyak 249 wisudawan Program Sarjana Reguler berhasil mendapatkan predikat Cumlaude.
"Emma dinilai berjasa dalam melestarikan, mengembangkan serta mereka cipta kebudayaan Betawi seperti upacara tradisi, busana, perhiasan, kuliner, kesenian, dan lainnya," kata Kepala Kantor Sekretariat Pimpinan, di Depok, Minggu 19 Februari 2012.
Selain itu, katanya, Emma Amalia Agus Bisri juga mensosialisasikan dan memperkenalkan kebudayaan Betawi baik secara lokal, nasional dan internasional melalui pameran, pertunjukan, kerja sama, pengiriman kesenian Betawi ke luar negeri, serta mengisi acara-acara formal kenegaraan.
Ia mengatakan, salah satu upaya Ibu Emma melestarikan budaya Betawi antara lain mengoleksi benda-benda etnografi, batik serta perhiasan yang berusia lebih dari 100 tahun; meningkatkan pengetahuan masyarakat melalui kegiatan pameran, baik pameran tunggal ataupun pameran bersama di dalam dan di luar negeri.
"Beliau berusaha mengubah persepsi negatif yang ada di sekolah-sekolah SD hingga SMA sehingga kesenian dan kebudayaan Betawi diterima sebagai bagian dari pengetahuan yang diberikan disekolah-sekolah," ujarnya.
Menurut dia, stereotipe inferior dari etnis Betawi pada lembaga pendidikan di Jakarta tidak dikenalnya bahkan ditolaknya keberadaan batik Betawi, telah memotivasi Emma Bisri untuk melakukan advokasi dengan menggali, mereproduksi, memperkenalkan dan menyebarluaskan batik betawi agar batik betawi mendapat pengakuan dari Negara dan masyarakat.
Selain itu Emma juga mereproduksi busana tradisional Betawi dan busana pengantin Betawi secara inovatif seperti busana, perhiasaan, kuliner, upacara adat, kesenian sehingga membentuk citra Betawi modern dan kontemporer yang selaras dengan dinamika kebudayaan di Jakarta.
Di bidang seni lanjutnya beliau peduli terhadap seniman Betawi, antara lain; menciptakan pentas bagi para seniman, sehingga kesenian Betawi terdengar gaungnya dan kehidupan senimannya terjamin memposisikan kesenian Betawi sebagai salah satu kesenian yang layak dihormati di antara kesenian lain di Indonesia serta membantu membuka jaringan agar dapat muncul dalam pentas-pentas Betawi baik lokal, nasional, maupun internasional.
Dikatakannya beliau juga memberi penghargaan secara materi dan non materi bagi seniman atas prestasi yang ditorehkan. Dalam hal merevitalisasi tradisi kesenian dan upacara, Ibu Emma juga merekonstruksi dan mendekonstruksi budaya Betawi dalam berbagai bentuk unsur budaya.
Lebih lanjut ia mengatakan pemberian penghargaan ini dilakukan dalam kegiatan wisuda Program Profesi, Spesialis, Magister, Doktor semester Gasal, Sabtu, 19 Februari 2012. Prosesi wisuda akan dilangsungkan selama dua kali. Di pagi hari jumlah wisudawan sebanyak 184 wisudawan Program Profesi, 158 wisudawan Program Spesialis, 1073 wisudawan Program Magister dan 68 wisudawan Program Doktor akan menjalani prosesi Upacara Wisuda.
Wisudawan yang meraih gelar Cumlaude terdiri dari 39 wisudawan dari Program Profesi, 6 wisudawan Program Spesialis, 126 wisudawan Program Magister dan 4 wisudawan pada program Doktor.
Sedangkan pada siang hari, sebanyak 2274 wisudawan terdiri dari 131 wisudawan program Vokasi/Diploma dan 1409 wisudawan Program Sarjana Reguler, 3 wisudawan Sarjana kelas Paralel,30 wisudawan Sarjana Kelas Internasional dan 701 wisudawan Sarjana Ekstensi akan diwisuda.
Sebanyak 249 wisudawan Program Sarjana Reguler berhasil mendapatkan predikat Cumlaude.
sumber berita: Eksposnews
No comments:
Post a Comment