Sejumlah pimpinan IPSI (Ikatan Pencak Silat Indonesia) dengan para pendekar dari sejumlah perguruan silat mengusulkan pada pemerintah agar Pencak Silat dimasukkan ke dalam kurikulum sekolah.
Usulan tersebut disampaikan bertepatan dengan acara pembukaan Festival Seni Pencak Silat Indonesia 2012, di Taman Bunga Wiladatika, Jakarta.
Selama ini pencak silat sebagai seni bela diri asli Indonesia seringkali kurang diminati dibandingkan seni bela diri negara asing. Bahkan Tentara Nasional Indonesia pun mempelajari Yongmoodo sebagai ilmu bela diri wajib bagi para prajurit yang notabene juga merupakan seni bela diri asing.
Dalam penerapannya kelak, pencak silat diusulkan menjadi ekstrakulikuler wajib atau muatan lokal bagi siswa. Usulan ini didukung oleh Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Endriartono Sutarto, ia pun akan mengusulkan agar para prajurit juga mempelajari pencak silat sebagai ilmu bela diri wajib.
“…Pencak silat merupakan budaya dan olahraga, yang bisa membentuk karakter bangsa, sehingga perlu terus dilestarikan,
jika bangsa Indonesia tidak mampu melestarikan dan memeliharanya,
secara benar, jujur, serius dan konsisten, maka di tengah kepungan
budaya asing, budaya asli bangsa Indonesia akan semakin tergerus…” kata Endriartono.
Festival Seni Pencak Silat Indonesia 2012 diikuti 21 perguruan silat dari Sulawesi, Jawa Barat, dan Jakarta ini dibuka oleh Ketua Umum Federasi Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (FORMI), Hayono Isman. Usulan ini telah disampaikan dan sudah menjadi wacana di Kemenpora. Pencak silat
dianggap mampu membentuk mental yang baik, sportif, dan jujur.
Aktivitas pencak silat bagi generasi muda dapat pula menghindarkan dari
ancaman bahaya narkoba.
sumber berita: NRM News.com
No comments:
Post a Comment