BERBAKTILAH ENGKAU KEPADA SESAMA INSAN
" Berbaktilah Engkau Kepada Sesama Insan " Kunjungi Website kami di: www.silat-beksi.com

10 May 2010

Pemprov DKI Diminta Lestarikan Silat Betawi

Mari Lestarikan Silat Betawi
 
Sebagaimana etnis-etnis lainnya yang senantiasa menjunjung tinggi adat setempat, warga Betawi juga bertekad akan terus melestarikan budayanya. Adanya berbagai aliran/pakem perguruan silat di tanah Betawi bukanlah sebuah pengkotak-kotakan bagi warga Betawi, melainkan sebuah khazanah kekayaan kebudayaan Betawi. Demikian ditegaskan Ketua Umum Beksi Jakarta, Ahmad Yani, pada acara khaul tiga sesepuh Beksi Kong Simin, Kong Nur, dan Kong Haji Hasbullah di RT 10/01 Kelurahan Petukanganselatan, Jakarta Selatan, Minggu (2/8).

Persatuan antara sesama pendekar Betawi atau lebih tepatnya para penerus bela diri asli Betawi harus terus dipupuk. Sehingga, sebagai warga asli Jakarta, para pendekar Betawi bisa turut menjaga keamanan dan kenyamanan ibu kota. "Sebagai tuan rumah, sudah sepatutnya warga Betawi memberikan rasa aman bagi warga Jakarta lainnya," kata pria yang akrab disapa Haji Ahmad itu.

Menurutnya, sejumlah aliran perguruan silat asli Betawi harus saling bahu-membahu untuk menciptakan keharmonisan antar sesama warga Betawi. Sehingga, khazanah budaya Betawi dapat terus dilestarikan dengan baik. Karenanya, setiap perguruan silat Betawi harus mampu menarik generasi penerus agar tetap berjaya. "Tidak hanya dari Beksi, perkumpulan silat Cingkrik juga ikut hadir pada acara ini. Ini bukti bahwa seluruh perkumpulan Silat Betawi bersatu. Dan kami akan terus melestarikan budaya Betawi," ujar Haji Ahmad.

Dalam tausiyahnya, KH Muhammad Lutfi Zawawi mengatakan, silat Beksi bisa diibaratkan sebilah golok tanpa sarung. Dimana jika tidak dikendallikan maka si pemiliknya bisa saja menggunakan untuk hal-hal negatif. Karena itu, silat Beksi sebaiknya juga diimbangi dengan pengetahuan dan kecakapan agama yang baik. "Kesehatan itu harus seimbang, yakni sehat jasmani dan rohani. Jika tak berimbang maka hal itu akan berbahaya," ungkapnya.

Dan hal ini tentu juga berlaku bagi semua perguruan silat Betawi. Untuk itu, pertemuan seperti ini harus digalakkan untuk menjalin silaturahmi antar pendekar Beksi dan perkumpulan silat lainnya. "Mudah-mudahan acara ini menjadi titik tolak untuk kebangkitan budaya Betawi khususnya silat-silat asli Betawi," tandas Kyai yang juga salah seorang guru besar Beksi ini.

Dalam kesempatan tersebut, Haji Zamawi juga berharap kepada Pemprov DKI Jakarta agar mau turut andil untuk memfasilitasi pertemuan-pertemuan semacam ini. Sehingga, tali persaudaraan antara sesama pendekar Betawi dalam terjalin dengan baik. "Hendaknya budaya semacam ini mendapat perhatian yang lebih dari Pemerintah DKI Jakarta, karena silat Beksi merupakan salah satu aset penting kota Jakarta," ungkapnya.

Hal senada juga diungkapkan Bahtiar, pengurus Sanggar si Pitung yang membawahi organisasi Silat Jingkrik, Rawabelong. Menurutnya, apresiasi yang diberikan Pemprov DKI Jakarta saat ini masih dirasakan kurang optimal, khususnya terhadap kelestarian silat Betawi. "Pemda seharusnya punya perhatian yang lebih terhadap pembinaannya. Untuk itu, kalau bisa silat Betawi dijadikan ekstrakurikuler wajib bagi sekolah-sekolah di Jakarta," tandasnya.

Selama ini, dirinya beserta rekan-rekan dari organisasi silat Betawi terus berusaha sekuat tenaga untuk mempertahankan silat Betawi agar tetap berjaya dan dikenal baik tingkat nasional maupun internasional. "Kalau bukan kita-kita, siapa lagi yang mau berjuang memajukan budaya Betawi,” tutur Bahtiar.

Acara khaul ini juga dimeriahkan dengan aksi-aksi pesilat-pesilat cilik memamerkan kebolehannya hingga membuat para undangan dan masyarakat terpukau. Gerakan mereka cukup lincah dan sangat mahir memainkan sebilah golok.
 
sumber berita: BeritaJakarta

No comments: