BERBAKTILAH ENGKAU KEPADA SESAMA INSAN
" Berbaktilah Engkau Kepada Sesama Insan " Kunjungi Website kami di: www.silat-beksi.com

04 May 2010

Tradisi Palang Pintu

 Saat Palang Pintu 'Kepentok' Gang Sempit

Warga Betawi tentu tidak asing dengan istilah "palang pintu". Upacara sebelum acara pernikahan ini telah menjadi ritual wajib bagi masyarakat Betawi. Selain saling berbalas pantun, 'duel 'silat dari pihak mempelai wanita dan mempelai pria merupakan atraksi unik.

Palang Pintu diawali dengan dialog yang sopan antara pihak mempelai wanita dengan mempelai pria. Dengan dibalut pantun, mereka berkomunikasi. Pihak pria mengutarakan maksudnya pada pihak wanita yaitu ingin menikahi wanita idaman hati. Namun dialog ini lantas berubah 'meninggi' ketika pihak wanita ingin mengetes modal pihak pria seperti kesaktian (adu silat) dan pengetahuan agama (membaca Alquran).

Atraksi yang menarik adalah adu silat. Kedua pihak, diwakili oleh jagoannya, terlibat "baku hantam". Hal itu juga terlihat dalam pernikahan Sofie dan Ari yang dilaksanakan di sebuah gang sempit yaitu Gang 16, Warungjati, Jakarta Selatan, Minggu (14/3/2010). Terdapat sejumlah warga Betawi di gang yang tak jauh dari RS JMC tersebut, bercampur dengan warga pendatang.

Sekitar pukul 07.30 WIB, Gang 16 sudah tidak bisa dilewati, mengingat rombongan pengantin pria telah memasuki gang menuju kediaman mempelai perempuan. Setelah saling berbalas pantun, kedua pihak pun mengeluarkan jagoannya masing untuk 'bertanding'.

Kedua pendekar mengeluarkan jurusnya masing-masing. Aksi pukul, tendang, dan tangkis terasa begitu ramai di gang selebar 1,5 meter ini. Lucu tapi menegangkan.

Namun sempitnya gang membuat kedua pendekar harus berbenturan dengan kerasnya tembok gedung pembatas gang. Akibatnya pendekar dari pihak mempelai pria yang seharusnya menang, terjatuh karena menghindari 'serangan' lawan dan tembok setinggi 3 meter.

Alhasil kejadian tersebut langsung disambut tawa oleh penonton yang tak lain adalah warga sekitar. "Kalah bos, lu kaga jadi nikah loh," teriak seorang penonton bernada canda.

Pendekar dari mempelai pria pun segera bangkit dan melanjutkan pertarungan dan pada akhirnya dengan trik seperti yang sesuai dalam skenario, pendekar dari mempelai wanita yang bertubuh jangkung harus kalah.

"Juragan jadi nikah dah," ujar sang pendekar usai mengalahkan jagoan dari pihak lawannya yang segera diiringi tawa penonton dan pihak kedua mempelai.

Meskipun situasi tidak mendukung, masyarakat Betawi tetap ingin melestarikan tradisi nenek moyang yang saat ini mulai tergerus zaman. Tingginya tembok gedung dan sempitnya gang di Ibukota tidak membuat kedua mempelai melupakan Palang Pintu di hari bahagia mereka.

Sumber berita: detiknews

No comments: