BERBAKTILAH ENGKAU KEPADA SESAMA INSAN
" Berbaktilah Engkau Kepada Sesama Insan " Kunjungi Website kami di: www.silat-beksi.com

11 April 2007

Rapatkan Barisan

Silaturahmi Presiden PERSILAT
dengan
Forum FP2STI
Presiden Persekutuan Silat Antar Bangsa (PERSILAT) Edy M. Nalapraya, yang pernah menjabat sebagai ketua IPSI serta mantan Wakil Gubernur Jakarta, pada hari Sabtu kemarin (7 April) berkenan untuk mengundang dan bersilaturahmi dengan komunitas forum pencinta dan pelestari silat tradisional Indonesia (FP2STI) di markas PERSILAT di padepokan Pencak Silat Jakarta. Acara ini dihadiri oleh kurang lebih 30 orang anggota forum pencinta silat yang merupakan anggota milis silatindonesia.com, yang terdiri dari para sesepuh perguruan silat tradisional seperti dari aliran silat Cingkrik Goning, Sabeni, Margaluyu dan Cikalong serta para simpatisan forum yang tergabung dalam milis silatindonesia. Presiden PERSILAT mengungkapkan rasa bangganya pada semua kiprah yang telah dilakukan oleh FP2STI ini. Secara spontan beliau mengatakan setelah mengetahui kegiatan yang dilakukan forum, beliau seolah olah mendapatkan suntikan darah segar di tengah kejenuhan dalam pengembangan silat di Tanah Air. Acara dimulai dengan perkenalan dan dilanjutkan dengan makan siang bersama dengan nasi timbel yang sengaja dipersiapkan oleh Pak Edi M. Nalapraya. Kemudian setelah rehat shalat dilanjutkan dengan acara presentasi dari koordinator Forum silat indonesia Mas Eko Hadi yang menyajikan visi dan misi, pencapaian forum selama 1 tahun terakhir dan diakhiri dengan penampilan dokumentasi kegiatan forum pencinta silat indonesia selama 1 tahun terakhir. Hal yang tidak kalah menariknya adalah data statistik yang digambarkan dari aktivitas official website forum silat indonesia (www.silatindonesia.com) yang sampai bulan Maret kemarin tercatat sudah ada 175 artikel aktif dengan rata rata page view 790 dan hit sebesar 5.290 hit perhari. Ini adalah data statistik tidak kecil untuk sebuah web site khususnya website silat. Meski website silatindonesia.com ini masih menggunakan bahasa indonesia dan belum ada versi bahasa inggrisnya tetapi statistik ini sangatlah mengembirakan dan memberikan harapan akan kebangkitan silat tradisional di Bumi Indonesia. Pak Edi M. Nalapraya juga menyetujui adanya kesamaan visi dan misi PERSILAT dan IPSI dengan apa yang selama ini telah dilaksanakan oleh forum silat Indonesia. Keseriusannya mendukung forum ini ditunjukkan dengan kesediaan beliau untuk diangkat menjadi penasehat dari forum silatindonesia ini. Beberapa kegiatan yang telah dilakukan oleh forum pencinta dan pelestari silat indonesia adalah: - Kegiatan pelestarian seperti peliputan dan pendokumentasian silat tradisional baik itu oleh forum maupun oleh media masa seperti koran Tempo dan TransTV. - Mengadakan pelatihan dan pengaderan untuk silat tradisional yang dilaksanakan di padepokan pencak silat yang sampai saat ini sudah ada 4 aliran silat tradisional yang berlatih di padepokan pencak silat yaitu Cikalong, Cingkrik, Sabeni dan Paseban. Beberapa aliran lainnya akan menyusul dan masih dalam konfirmasi - Wisata silat yang rencananya pada bulan Mei nanti akan diadakan wisata silat ke Cianjur guna melihat tempat dan asal muasalnya aliran silat cikalong, sabandar dan cikaret. - Diskusi Bulanan silat tradisional Indonesia yang selama 3 bulan terakhir ini telah dilaksanakan untuk topik diskusi silat Cikalong dan Aikido, Silat Cingkrik Goning dan Silat Margaluyu. Rencananya bulan Maret ini akan dilakukan diskusi silat Minang Acara di tutup dengan melihat lihat koleksi foto di kantor persilat serta foto bersama antara Bapak Edi M. Nalapraya dengan anggota FP2STI dan di akhir acara semua peserta pulang dengan wajah ceria dan penuh semangat dengan penuh keyakinan bahwa silat tradisional kita akan bisa kita lestarikan. Penulis : Nagapasa (www.nagapasa.multiply.com)

03 April 2007

Memperingati Maulid Nabi SAW

Memaknai Maulid Nabi Muhammad SAW

PERAYAAN Maulid Nabi Muhammad saw. setiap tahun telah mengubah makna hakiki dari Maulid Nabi itu sendiri. Pasalnya banyak masyarakat Muslim yang memperingati Maulid Nabi Muhammad saw. dengan kegiatan-kegiatan yang sifatnya menjurus kepada bid'ah, seperti mengunjungi makam-makam yang dikeramatkan, meminta berkah kepada selain Allah SWT, khurafat, dll.
Seperti kita ketahui, Nabi Muhammad saw adalah manusia biasa, namun beliau diberikan keistimewaan oleh Sang Khalik berupa mukjizat yang luar biasa yakni Alquran, yang di dalamnya berisi ajaran sempurna berupa peraturan yang mencakup seluruh aspek kehidupan. Para sahabat dan keluarga beliau, baik pada masa jahiliah maupun pada masa Islam tidak pernah merayakan kelahiran beliau (Maulid Nabi saw.), sekalipun mereka sangat mencintai dan menyayangi beliau.
Sebuah hadis menyatakan: "Sesungguhnya akhlaknya adalah Alquran." (H.R. Ahmad). Katanya hadis tersebut menuju kepada Nabi Muhammad saw. Dengan demikian bisa kita pahami bahwa hakikat dari Maulid Nabi Muhammad adalah meneladani perilaku beliau, baik perilakunya kepada Allah SWT, perilakunya kepada dirinya sendiri, keluarga, maupun masyarakat.
Adapun cara memperingati Maulid Nabi Muhammad saw. yakni dengan cara mengamalkan seluruh isi Alquran yang tidak hanya menyangkut ibadah ritual dan akhlak semata, tetapi mencakup seluruh perilakunya, mulai dari akidah dan akhlaknya, makanan/minuman, pakaian dan akhlaknya; hingga berbagai muamalah yang dilakukannya seperti dalam bidang ekonomi, sosial, politik, pendidikan, hukum, dan pemerintahan, yang semuanya sesuai dengan syariat Islam.
Wallahu'alam bish shawab.

Ajang Silaturahmi

Ngumpul-Ngumpul Yang Berarti
Mungkin nama Forum Pencinta dan Pelestari Silat Tradisional Indonesia masih sedikit asing di telinga Anda. Tapi kiprahnya dalam upaya melestarikan silat tradisional Indonesia patut diacungi jempol. Berkat Forum pula jago-jago bela diri dari perguruan silat Cikalong Pancer Bumi dan aikido aliran Aiki bisa bertemu muka dalam suasana akrab di Gedung Hydro, Jakarta Timur, beberapa waktu silam. Kami memiliki cita-cita agar silat tradisional diminati dan dicintai generasi muda, kata koordinator Forum, Eko Hadi. Salah satunya, ya, melalui acara diskusi seperti ini, Iwan Setiawan, moderator acara, menimpali. Diceritakan Eko, Forum ini lahir dari kegelisahan beberapa anak muda yang melihat fenomena perguruan silat tradisional mulai terpinggirkan. Banyak yang dengan susah payah berusaha mempertahankan eksistensinya. Kegelisahan itu biasanya mereka tuangkan dalam mailing list (milis) silatbogor@yahoogroups.com, yang sekarang telah berubah menjadi silatindonesia@yahooogroups.com.
Kami mulai menyadari adanya keprihatinan bersama ini, kata Yanweka, salah seorang pendiri milis. Yanweka, bersama Eric Bovelender (wasit di Persekutuan Silat Antarbangsa), Luri Darmawan (pemilik host kioss.com), dan beberapa rekan lainnya lantas mendirikan situs silatindonesia.com sebagai sarana promosi silat di dunia maya. Kami membuatnya karena sulit mencari informasi tentang silat Indonesia di Internet, kata Yanweka. Informasi silat justru ditemukan dari situs-situs asing dan situs perguruan tertentu. Diskusi hangat di dunia maya lalu berlanjut pada pertemuan-pertemuan sesungguhnya. Dari pertemuan itu, lahirlah kesepakatan membentuk organisasi informal yang tidak berafiliasi dengan organisasi mana pun yang menjadi wadah silaturahmi orang-orang yang berempati terhadap perkembangan silat tradisi. Bertempat di Padepokan Pencak Silat Indonesia, Jakarta Timur, pada 10 Juni 2006, Forum Pencinta dan Pelestari Silat Tradisional Indonesia berdiri. Eko Hadi dan Ery Nugroho ditunjuk sebagai koordinator. Acara pendirian itu dihadiri oleh sekitar 25 orang, termasuk Oong Maryono (Persekutuan Silat Antarbangsa), Suhartono (pelatih tim nasional Vietnam), H Aziz Asy'arie (guru Cikalong), Edward Lebe (guru silat Minang). Sejak itu, berbagai program digulirkan, antara lain, pemetaan dan dokumentasi beberapa perguruan silat tradisi yang ada di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi melalui situs silatindonesia.com dan Koran Tempo serta promosi dan pengenalan silat tradisional kepada generasi muda melalui seminar ataupun diskusi. Kami juga sedang dalam tahap melegalisasi Forum melalui bentuk badan hukum, kata Eko. Selain itu, Forum juga memfasilitasi latihan di padepokan silat, yakni Cingkrik Goning (Sabtu pagi), Cikalong (Sabtu siang), dan Aliran Sabeni (Sabtu sore), serta Paseban Lama (Sabtu malam di Kalimulya, Depok).

Oleh2 dari Jogyakarta


Pencak silat merupakan salah satu jenis bela diri gerak dan olah tubuh yang asli dari Indonesia. Untuk menjadi pesilat "sejati", pemahaman seseorang diharapkan tidak hanya terfokus pada aspek keolahragaan ataupun keahlian fisiknya saja, namun juga mesti menguasai aspek olahrasanya. Bahkan, itu menjadi bagian penyeimbang agar fisik dan spirit bertemu dalam satu bangunan tubuh yang utuh. Oleh Boni Dwi
Organisasi Silat Perisai Diri (PD), salah satu perguruan silat terbesar di Indonesia, Sabtu (29/4)-Minggu (30/4), menggelar Musyawarah Nasional (Munas) di Gedung PPPG Matematika Yogyakarta. Dalam kesempatan itu, para pengurus silat PD juga mengukuhkan Raja Keraton Yogyakarta Sultan Hamengku Buwono X sebagai pendekar silat kehormatan.
"Kesediaan Sultan menerima pengukuhan gelar ini menjadi satu kehormatan bagi kami. Seperti diketahui, seorang pesilat sejati tidak hanya andal dalam keahlian fisiknya saja, namun yang penting justru olahrasanya. Sebagai raja, kami menilai Sultan HB X merupakan sosok yang mampu menguasai kedua aspek tersebut sehingga diharapkan bisa memotivasi pesilat-pesilat PD lainnya," kata Nanang Sumindarto, Ketua Umum Silat PD Pusat periode 2006-2010, ketika ditemui di sela- sela kegiatan Penganugerahan Pendekar Silat kepada Sultan HB X, Sabtu (29/4), di Keraton Yogyakarta.
Strategi Seusai menerima penganugerahan, Sultan sendiri menekankan pentingnya pematangan strategi dari semua organisasi silat, khususnya Perisai Diri, mengenai perkembangan silat. Tujuannya agar silat bisa dijadikan salah satu acuan olah tubuh dan olahrasa bagi masyarakat di dunia internasional.
Sultan menilai silat yang dikembangkan organisasi Perisai Diri tidak begitu sulit dipelajari serta terbuka untuk semua orang dari segala lapisan usia. Ia juga menekankan pentingnya keseimbangan aspek olahraga dan olahrasa dalam silat. "Silat sebagai bentuk olahraga akan menjadikan tubuh menjadi sehat, sedangkan olahrasanya juga akan menyehatkan jiwa dan pikiran.
Dengan belajar olahrasa, seorang pesilat sejati akan memiliki kepercayaan diri yang kuat, tidak sombong, selalu eling lan waspada, serta senantiasa berpikir dan bertindak bijak. Kedua aspek itulah yang menurut saya sangat dibutuhkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia," kata Sultan.
Kejuaraan dunia Menurut Herdjoko, salah satu pelatih silat PD, organisasi silat PD didirikan pada 2 Juli 1955 oleh Raden Mas (RM) Soebandiman Dirdjoatmodjo. Pada saat RM Soebandiman pindah tugas ke Surabaya barulah nama Perisai Diri mulai dibentuk dengan nama Keluarga Silat Nasional Perisai Diri.
Mengenai kiprah di dunia silat, PD telah menggelar empat kali kejuaraan dunia silat antarbangsa sejak tahun 1989 lalu. Terakhir pada Juli 2005 lalu, PD juga sukses menggelar kejuaraan dunia di Yogyakarta. "Saking antusiasnya, kejuaraan dunia di Yogyakarta tersebut diikuti sekitar 600 pesilat dari sembilan negara, meliputi Jerman, Malaysia, Swiss, Belanda, Timor Leste, Indonesia, Inggris, Amerika Serikat, dan Jepang," tutur Herdjoko.
Dalam perkembangannya pula, PD terus berusaha mengubah citra silat yang oleh sebagian masyarakat dinilai sebagai bela diri "kampungan". Menurut Herdjoko, saat ini silat PD bukan "kampungan" lagi, namun sudah "kampusan". Alasannya, PD sudah dipelajari para mahasiswa dari berbagai universitas di Indonesia.
Selain itu, PD juga aktif menggelar pertandingan silat antarperguruan tinggi sejak tahun 1975. "Hingga kini kejurnas antarperguruan tinggi ini sudah digelar hingga 24 kali," tuturnya.

"Silat Bukan Lagi JADUL"

Ajang Kejuaraan Dunia Pencak Silat ini dapat dijadikan sebagai alat pantau perkembangan pencak silat di luar negeri. Hal ini bisa dilihat dari jumlah peserta yang datang dan prestasi yang diperoleh. Jumlah peserta yang banyak mempunyai indikasi bahwa pencak silat secara kuantitas telah menyebar ke berbagai negara, sedangkan masih minimnya prestasi yang dicapai menunjukkan bahwa pembinaan pencak silat di negara tersebut belum maksimal. Selain perkembangan pencak silat di luar negeri melalui pengiriman pelatih dari Indonesia, para mahasiswa Indonesia yang kebetulan sedang belajar di berbagai negara seperti Eropa dan Amerika ikut menambah percepatan perkembangan pencak silat dengan cara membuka perguruan dari mana pelatih itu berasal. Ketertarikan orang asing dalam mempelajari pencak silat umumnya karena selain pencak silat dapat dipergunakan sebagai alat untuk membela diri, juga mereka tertarik dengan nilai estetika dalam aspek seni serta terkandungnya pendidikan budi pekerti dalam aspek mental spiritual. Saat ini kepelatihan di luar negeri ada yang masih dipegang oleh pelatih dari Indonesia, ada pula yang sudah mandiri dengan menggunakan pelatih dari negaranya sendiri. Berikut ini beberapa profil pelatih yang berperan dalam perkembangan pencak silat di luar negeri: Inggris: Aidinal Alrashid (PS. Gerak Ilham, Bugis -Makassar), M. Otto S. Soeharjono (Perisai Diri, Jawa Timur). Belanda: FransVeetman (HPS Panglipur), Asisten: Ruben Wieringa (PPS Padjadjaran Nasional), Leo Lindeman (PS Bongkot Harimau). Spanyol: Juan Ignacio Barrenechea (Harimau Minangkabau), Gorka Atoiza Oruetxebarria. Belgia: Pieters Ludo, Pierers Jean, Pieters Patrick (PS Pukulan Bongkot). Austria: Eduard Linhart (Bongkot Harimau, PERPI Harimurti, Silat Gayong Fathani Malaysia). Perancis: Eric Chatelier (Setia Hati, Bongkot Harimau, Merpati Putih). Jerman: Joko Suseno (Tapak Suci). Swiss: Pascal Stiefenhoffer & Chantal Mattes (Perisai Diri). Itali: Emiliano Ruggeri (PGB Bangau Putih). Pada Kejuaraan Dunia Pencak Silat ini, peserta yang datang hanya dari 20 negara saja, namun anggota Persilat yang ada lebih dari itu. Barangkali banyak yang belum siap untuk mengikuti event kejuaraan.
Berikut ini adalah daftar anggota PERSILAT sejak tahun 1980 – 2000:
Asia: Indonesia (IPSI), Singapura (PERSISI), Malaysia (PESAKA), Brunei Darussalam (PERSIB), Thailand (PSAT), Philipina (PHILSILAT), Vietnam (ISAVIE), Myanmar (MPSA), Laos (PSL), dan Jepang (JAPSA). Eropa: Belanda (NPSB), Belgia (BPSB), Spanyol (ESPS), Jerman (PSUD), Austria (PSVO), Swiss (PSHT), Perancis (FPSF), Inggris (PSFUK), Norwegia (PSN), Italia (PISI), Denmark (PSD), dan Yunani (PSG). Australia dan Oceania: Australia (WAPSA), New Caledonia (MPNC), Selandia Baru (PSNZ). Middle East dan Afrika: Palestina (PSP), Turkey (PST), Marocco (PSM) dan Arab Saudi (PSAS). Amerika: Amerika Serikat (PS USA), Suriname (SPSA), dan Kanada (PSC). (Graspuzi) SUMBER : Doel-Online

Mau Pintar, Baca doNg BuKu!!

SELAMAT BUAT IPSI
SEMOGA MAKIN MAJU
Koresponden www.Silatindonesia.com Yanweka dan Ezra
Bila anda pernah berkunjung ke padepokan nasional pencak silat ada satu fasilitas yang patut anda kunjungi, terutama bagi anda yang ingin mengasah pengetahuan tentang pencak silat melalui buku-buku maupun artikel yang tersimpan di Perpustakaan (perpus) pencak silat dikawasan padepokan ini.
Perpusatakaan berlantai dua ini terletak disisi kanan pintu masuk kawasan padepokan nasinal pencak silat bersifat umum dapat dikunjungi oleh siapa saja setiap hari kerja mulai pukul 10 sampai dengan pukul 4 sore. Perpustakaan ini menyimpan koleksi buku, artikel, karya ilmiah hingga tesis dan tersedia pula beberapa dokumentasi perguruan yang berkembang di Indonesia. Tidak ketinggalan album foto yang sempat di tangkap kamera dan menjadi saksi sejarah perjalan panjang IPSI khususnya pencak silat Indonesia. Sedangkan di lantai dua anda dapat melihat berbagai simbol perguruan, senjata khas, sejarah pencak silat (IPSI dan Persilat). Menurut mas Yitno salah seorang petugas perpus padepokan mengatakan “ Perpustakaan membuka seluas-luasnya kepada masyarkat yang ingin mengetahui mengenai pencak silat melalui wahana buku, walau koleksi buku yang tersedia belumlah begitu banyak namun koleksi tersebut sangat penting, walaupun kami belum mengijinkan koleksinya dipinjam, kami menyarankan pengunjung untuk membawa catatan”.
Pengamatan kami perpus pada hari biasa tidak begitu ramai paling pengunjung perhari masih berkisar satu dua orang saja, namun bila ada event yang besar dipadepokan ini perpus bisa dikunjungi ratusan orang. Sesungguhnya perpus memiliki fungsi yang cukup penting tidak hanya sebagai sumber bacaan namun juga menjadi pusat dokumentasi perkembangan pencak silat di Indonesia maupun di seluruh dunia. Bila diperhatikan minat membaca dikalangan pesilat masih dinilai sangat kurang, padahal dijakarta saja jumlah pesilat terutama dari kalangan pelajar dan mahasiswa tidaklah sedikit, namun kenyataannya mereka belumlah menganggap perpus sebagai media untuk menambah wawasan mereka dan ini dibuktikan masih sedikitnya pengunjung dari dua kalangan tersebut.
Bila ditinjau kembali minat baca yang kurang dengan minta menulis atau membuat karya tulis belumlah banyak yang ingin menuliskan mengenai pencak silat baik dari kalangan pelajar maupun mahasiswa. Menurut pak Yitno menambahkan bahwa “Perpus menerima buku-buku maupun artikel mengenai pencak silat, tentunya akan menambah koleksi buku – buku maupun artikel yang tersimpan disini” ujurnya. Dan bagi anda yang ingin berkunjung untuk sekedar melihat-lihat atau ingin mencari beberapa artikel mengenai pencak silat silahkan datang ke perpus padepokan Nasional Pencak Silat, yang pasti anda akan dilayani dengan ramah oleh staff perpus pencak silat. (Juli2006) di Update Maret 2007 Koresponden Silatindonesia.com Yanweka dan Ezra

02 April 2007

Tokoh Silat

Biografi Fauzi Bowo

Pemimpin Bijak dan BersahajaDia pemimpin yang bijak dan bersahaja. Saat masih menjabat Sekretaris Wilayah Daerah Propinsi DKI, putra daerah Betawi ini dijagokan beberapa partai dan Badan Musyawarah (Bamus) Betawi sebagai salah satu calon gubernur DKI. Namun, dia memilih tetap berpasangan dengan Sutiyoso, dan terpilih sebagai Wakil Gubernur. Diperkirakan, Fauzi Bowo akan menggantikan Sutiyoso melalui Pilkada langsung 2007.

Pada awalnya, mantan dosen Universitas Indonesia (1977-1984), ini sempat didaulat pendukungnya menjadi calon gubernur 2002. Namun, kebersahajaan dan kebijaksanaannya dalam mengikuti proses yang bergulir, akhirnya dia memilih berpasangan dengan Sutiyoso, dicalonkan Fraksi PDI-P dan Golkar. Fraksi PAN dan beberapa partai kecil yang ingin mengajukannya sebagai calon gubernur, tampaknya sempat kecewa.
Doktor Ingenieur dari Fachbereich Architektur/Raum Und Umweltplanung-Baungenieurwesen Universitat Kaiserlautern Republik Federasi Jerman, 2000, ini seorang pekerja keras dan berdisiplin. Banyak bekerja sedikit bicara. Dalam posisi sebagai Sekwilda bahkan sebagai Wakil Gubernur, Fauzi tidak banyak bicara. Dia sangat bersahaja dalam menempatkan diri sesuai dengan posisinya. Pria kelahiran Jakarta, 10 April 1948 ini, lebih memilih berkarya daripada baanyak bicara.

Lahir dan dibesarkan di ibukota Jakarta dari keluarga Betawi yang mapan dan berpendidikan. Sempat masuk Fakultas Teknik Universitas Indonesia 1966/1967, sebelum kemudian melanjutkannya di Technische Universitat Brunschweig, Jerman. Dari universitas ini dia meraih gelar Sarjana Arsitektur, bidang Perencanaan Kota dan Wilayah.

Beberapa tahun kemudian, dia melanjutkan pendidikan arsitekturnya pada Universitat Kaiserlautern, Jerman, dan memperoleh gelar Doktor Ingenieur (Ing) dengan predikat Cum Laude, dengan tesis tentang pola tata ruang kota Jakarta.
Suami dari Hj. Sri Hartati dan ayah dari tiga orang anak, kemudian mendalami pendidikan pemerintahan dan kepemimpinan dengan mengikuti Sespanas (1989) dan Lemhanas (2000).
Putra bangsa asli Betawi ini memiliki hobi membaca dan fotografi. Sejak mahasiswa dia juga sudah aktif dalam berbagai organisasi. Ketika di UI dia salah seorang aktivis KAMI Fakultas Teknik UI (1966/1967). Saat kuliah di Jerman, dia juga aktif dalam organisasi Persatuan Pelajar Indonesia di Jerman Barat.

Selain organisasi kemahasiswaan, dia juga aktif sebagai anggota Dewan Pertimbangan Pemuda KNPI Pusat 1982-1984. Juga aktif di Kosgoro dan Golkar. Bahkan dia sempat menjabat bendahara DPD Golkar DKI selama 10 tahun (1983-1993).
Karirnya di Pemda DKI cukup panjang. Tahun 1979-1982 sudah menjabat Pelaksana tugas Kepala Biro Kepala Daerah DKI. Kemudian menjadi Pejabat sementara (Pjs) Kabiro Kepala Daerah DKI (1982-1986), Pejabat Kabiro Kepala Daerah DKI (1986-1988). Setelah itu dipercaya menjabat Kepala Dinas Pariwisata DKI (1993-98) sebelum diangkat sebagai Sekretaris Wilayah Daerah (Sekwilda) DKI Jakarta (1998-2002). Terpilih menjadi Wakil Gubernur DKI Jakarta (2002-2007) berpasangan dengan Suyiyoso.

Arsitektur
Wagub DKI Fauzi Bowo mengatakan di Balaikota, Jumat (24/12/2004), kawasan Kota Tua yang meliputi sebagian wilayah Jakarta Barat dan Jakarta Utara harus ditata menjadi daerah tujuan bukan lagi daerah perlintasan.

Hal itu dikemukakan sejalan dengan pencanangan revitalisasi Kota Tua oleh Perkumpulan Jakarta Oldtown Kotaku, pimpinan Miranda S Goeltom pada 12 Desember 2004. Kegiatan tersebut melibatkan sejumlah arsitek, pemilik bangunan dan pecinta Kota Tua.

“Kita akan review tata ruang pada tahun 2005. Kawasan itu akan dijadikan destinasi atau daerah tujuan. Angkutan dan truk barang nanti diatur (tidak masuk ke kawasan itu),” ujar Fauzi.
Dalam rangka penataan itu, Stasiun Kota akan dijadikan stasiun regional yang hanya melayani daerah Jakarta dan sekitarnya dan tidak lagi menjadi stasiun antar-kota.
Sementara untuk membuka kawasan tersebut lebih menarik yang dikembangkan tidak hanya potensi historis, tetapi juga potensi komersial. Menurutnya, daerah sekitar Kota Tua harus ikut ditata. Kawasan itu punya potensi untuk dikembangkan hingga menjadi potensi baru yang punya nilai komersial tinggi. Disunting dari: TokohIndonesia DotCom (Ensiklopedi Tokoh Indonesia

BUTUH PERJUANGAN

IMPIAN KITA BERSAMA
Disunting dari SKETSA PENCAK SILAT
Pencak Silat akan tetap lestari, asal…., ada kesamaan tujuan dan cita-cita bersama, bila tidak maka kata-kata “silaturahmi” yang sering kita banggakan hanyalah se-onggok kata-kata mutiara yang hanya bisa kita katakan sebagai kata pemanis tapi tidak bisa di realisasikan.
Tidak terhitung jumlah perguruan silat yang ada di Indonesia, begitupun dengan jumlah pesilat pada masing-masing perguruan dari anggota junior hingga pesioat senior ( setingkat pelatih), mungkin jumlahnya puluhan ribu atau bahkan jutaan.
Jumlah perguruan yang ada ini menandakan bahwa setiap perguruan tetap menjaga keaslian dan eksistensinya di tengah arus globalisasi dewasa ini, walaupun secara kuantitas pesilat muda sangat berkurang karena lebih seneng dengan beladiri yang lebih keren, tapi pembinaan pesilat tetap berjalan seperti biasa, malah ada sebuah perguruan berusaha mati-matian menjaga kelangsungan hidup perguruannya tersebut, dengan tenaga semampunya, sedangkan perguruan besar hanya bisa melihat sedih dan haru melihat perguruan silat lain mulai menghilang satu-persatu.
Bagi perguruan yang berinduk kepada organisasi lain, mungkin ketersedian SDM tidak menjadi persoalan, karena ruang lingkup pembinaan pembibitan bisa dilakukan di Lingkungan organisasi, tapi akan berbeda dengan perguruan yang mandiri, harus kuat-kuat menjaga kestabilan perguruannya agar tidak musnah ataupun memecahkan diri.
(Trend perguruan baru mulai muncul disaat seperti ini baik resmi maupun belum resmi, karena tidak semua perguruan mendaftarkan diri ke lembaga seperti IPSI. Tentunya akan sulit mendata perguruan seperti ini.)
Kelestarian silat memang penting tapi akan lebih penting adalah usaha-usaha dalam menjalin kerjasama dengan organisasi ataupun perguruan lain, cobalah buang sedikit ego masing-masing perguruan, karena jelas akan merugikan pesilat dan pencak silat itu sendiri, karena hasilnya wawasan pesilat seperti dikebiri dengan doktrin setia dan taat pada perguruan yang ia ikuti.
Mari lupakan perbedaan ini, kita harus saling menghargai perbedaan ini, untuk mencapai sebuah tujuan, kalau memang bisa maju bersama-sama mengapa harus maju sendirian. Bila anda memperhatikan rel kerata api yang terdiri dari dua buah besi baja yang saling sejajar, kedua rel ini selalu ada jarak, tapi perbedaan jarak ini membuat kereta api ini bisa mencapai satu tujuan berkat dua buah rel yang terpisah, coba bayangkan bila hanya satu rel, atau rel tersebut tidak saling sejajar, tentunya kereta tidak bisa jalan bahkan mungkin akan terbalik. Begitulah inti kesejajaran walupun terpisah tapi dengan tujuan sama untuk mencapai sebuah cita-cita luhur.
Tidak usah kuatir bila silat memang harus punah, anggap saja sebuah seleksi alam, siapa yang kuat dia yang akan menang, tapi kemenangan di tengah – tengah kepunahan sebuah komunitas yang sama akan sangat ganjil, tapi bila memang harus terjadi anggaplah memang kita ini terlalu ego dengan cita-cita kita. (akew)

beksi its coming back

Pencak Silat Belum Mendapat Perhatian
Pemerintah sejauh ini belum melihat cabang olahraga pencak silat sebagai bagian dari warisan budaya bangsa Indonesia. Akibatnya, pemerintah praktis tidak memberikan perhatian yang istimewa terhadap cabang seni bela diri asli rumpun Melayu yang lebih tersebar dan mengakar di wilayah Nusantara ini.
“Sejak berkembangnya olahraga seni bela dari pencak silat pada awal tahun 1970-an dan tumbuh subur di Asia Tenggara, bahkan merebak hingga ke penjuru dunia, pemerintah hanya melihat pencak silat sebagai bagian dari cabang olahraga yang sama dengan cabang-cabang lainnya, yakni cabang olahraga yang sekadar melatih otot dan keterampilan, yang pengembangan dan pembinaannya dilakukan di bawah naungan KONI,” tutur Wahdat Mardi Yuana, Kepala Subdit Seni Pertunjukan Direktorat Kesenian Departemen Kebudayaan dan Pariwisata, Sabtu (27/1) di Jakarta.
Pemerintah, tambah Wahdat, kalau mau sedikit mengubah pola pendekatannya terhadap pencak silat, dengan melihatnya sebagai bagian dari warisan budaya bangsa, akan mendapat manfaat yang luar biasa besar. Lagi pula, Indonesia tidak akan kalah langkah dari Pemerintah Malaysia yang telah menjadikan pencak silat ini sebagai olahraga nasionalnya.
Akhir minggu lalu Datuk Sri Utama Mohamad bin Haji Hasan, Presiden Persekutuan Silat Kebangsaan Malaysia atau Pesaka, menegaskan bahwa seni bela diri pencak silat sudah diakui sebagai olahraga negara Malaysia. Untuk itu, pencak silat sudah tertuang dalam Garis Besar Haluan Negara Malaysia.
Untuk pengembangan dan menuangkan pencak silat dalam bentuk kurikulum, Presiden Pesaka akan minta bantuan kepada Presiden Persekutuan Pencak Silat Antarabangsa (Persilat).
“Tentu dengan langkah memasukkan pencak silat sebagai olahraga negara Malaysia, secara tidak langsung membuat kita yang selama ini berkecimpung dalam pembinaan dan pengembangan pencak silat ke penjuru dunia iri,” tutur Gambiro, Presiden Setia Hati.
Untuk diketahui, kata Gambiro—purnawirawan TNI AL itu—Pesaka itu pendiriannya dimotori oleh Eddie Marzuki Nalapraya yang saat itu masih menjadi Ketua Pengurus Besar Ikatan Pencak Silat Indonesia (PB IPSI). “Saat itu Eddie tengah berusaha mendirikan Persilat,” ujar Gambiro.
Akan tetapi, sekarang, setelah pencak silat dikenal dan berkembang hingga ke penjuru dunia, tambah Sekretaris Pengda IPSI DKI Jakarta Mansur Soleh, malah Malaysia yang lebih dulu menjadikan seni bela diri pencak silat ini sebagai olahraga bangsa Malaysia. “Kalau pemerintah tanggap, seharusnya melakukan suatu langkah yang bermanfaat. Jangan seperti kasus Pulau Sipadan,” ujar Mansur. (NICHOLAS) - Kompas.com -Sumber akurat dari SKETSA PENCAK SILAT