BERBAKTILAH ENGKAU KEPADA SESAMA INSAN
" Berbaktilah Engkau Kepada Sesama Insan " Kunjungi Website kami di: www.silat-beksi.com

02 October 2006

X-TRAKULIKULER 5

Lanjutan X-TRA KULIKULER
Penutup
Untuk bisa menjawab sebuah cita-cita yang patut di perjuangkan ini, harus di lakukan berbagai perubahan dan perbaikan di semua pihak dengan tulus dan terbuka agar niat baik yang terkandung di balik upaya pengembangan dan pelestarian pencak silat dapat terwujud;
1. Persepsi Kepala Sekolah Melalui kerja sama dengan orang tua, guru dan masyarakat sekitar sekolah, kepala sekolah mengatur keuangan untuk program pengembangan kuriklum ekstra/intra-kulikuler di sekolah. Dia membuat sistem manajemen sekolah setransparan mungkin agar dapat memperoleh kepercayaan dari orang tua. Kemudian kepala sekolah giat meningkatkan hubungan antara orang tua, guru dan siswa. Di dalam program pengembangan, kepala sekolah melaksanakan program ekstrakurikuler sebanyak mungkin agar dapat memenuhi kebutuhan siswa dan masyarakat.
Sebagai dari inisiatif ini, peranserta guru dan siswa dalam manajemen sekolah meningkat. Kepala sekolah memperkenalkan gaya baru manajemen sosial untuk mengenalkan pencak silat kepada guru dan orang tua. Ia membentuk panitia yang melibatkan semua pemegang peranan dalam proses pengembangan olah raga dan pencak silat sekolah. Semua panitia memiliki hubungan sejawat yang ikhlas. Koordinasi dikelola oleh salah satu wakil kepala sekolah. Dalam beberapa kasus yang melibatkan siswa mereka berperanserta dalam panitia tersebut dan bekerjasama dengan guru. Pembetukan perwakilan guru dilakukan untuk meningkatkan peranserta kelas.
Disamping unsur diatas Kepala Kekolah juga dapat menjalin hubungan yang baik antara Sekolah dan perguran. Ada hal penting yang telah dapat di pelajari dari pelatihan Pencak Silat tersebut adalah: agar tidak terjadi simpang siuran wewenang antara pihak perguruan dan sekolah terkait pelaksanaan kegiatan tersebut, dalam hal ini perguruan di harapkan mengikuti jadwal dan peraturan atau kebijakan sesuai yang di tentukan oleh sekolah yang tujuannya agar pelaksanaan kegiatan ekstrakulikuler tidak mengganggu kegiatan belajar mengajar.
2. Perubahan Yang Dibuat
a. Fasilitas/ Kegiatan Ekstrakulikuler Sekolah Berbagai fasilitas sangatlah perlu untuk di adakan guna mendukung terlaksananya kegiatan, tidak hanya Pencak Silat saja tetapi juga Kegiatan-kegiatan ekstrakurikuler lainnya termasuk kegiatan kepemudaan serta untuk memperkenalkan berbagai ketrampilan kegiatan yang dapat membuka peluang dalam dunia kerja minimal ditingkatkan untuk dapat memenuhi berbagai permintaan siswa, baik untuk akademik maupun jalur kejuruan.
Salah satu contoh pada ekstrakulikuler Pencak Silat penyediaan sarana olah raga sangatlah mendukung untuk dapat mencapai target yang di inginkan serta meminimalisasi kecelakaan yang mungkin timbul, seperti adanya matras dan body protector yang di berlukan pada saat berlatih. Sebagai hasilnya, mereka lebih antusias terhadap pekerjaan dan bekerjasama dengan guru dan orang tua siswa lebih efektif.
b. Kepala Sekolah Kepala Sekolah dapat dinilai dengan melihat berbagai perubahan positif di Sekolah, Kepala Sekolah di harap merupakan yang paling berhasil dalam bidang manajemen perubahan. Ia mendorong guru untuk lebih kreatif dan memberikan tanggung jawab kepada staf untuk mengontrol bersama kegiatan ekstrakulikuler, dan merubah persepsi yang negative terhadap kegiatan ini termasuk menjaga hubungan baik dengan perguruan. Dia mengajak semua pemegang peranan untuk berperanserta dalam membuat keputusan yang berhubungan dengan persoalan-persoalan sekolah.
c. Guru Sikap guru di harap meningkat secara jelas dan kehadiran mereka juga meningkat. Mereka lebih mendukung siswa dan antusias sekali dalam mengajar. Melalui dorongan Kepala Sekolah, para guru lebih siap mendukung pelaksanakan berbagai metode pengajaran yang kreatif. Ketika hendak melakukan pendekatan baru di dalam kelas, para guru bertanggung jawab untuk membuat usaha yang memadai agar dapat melakukan evaluasi terhadap keefektifan kegiatan Pencak Silat yang mereka ikuti, agar para siswa dapat terhindar dari kegiatan yang negative di luar sekolah dengan mengarahkan mereka dengan pengetahuan dan ketrampilan beladiri yang dimiliki kearah fungsi olah raga prestasi Sekolah.
d. Siswa Sikap siswa kelihatannya telah meningkat secara positif. Kini siswa berada di sekolah lebih lama, walaupun sarana angkutan yang tersedia sangat terbatas dan keadaan cuaca telah membatasi waktu mereka. Mereka memiliki kesempatan untuk meningkatkan ketrampilan mereka dalam olahraga dan kebudayaan bangsa sendiri. Peranserta siswa di dalam kegiatan beragamapun di harapkan meningkat pula, dan banyak siswa perempuan yang ikut belajar untuk mengantisipasi pelaku kejahatan pada diri mereka. Kini para siswa diberi lebih banyak kesempatan untuk mengenal, mempelajari dan merubah persepsi tentang olah raga pencak silat yang ternyata layak juga untuk di kembangkan.

Laporan Akhir

Lanjutan X-tra Kulikuler

e. Hubungan dengan Masyarakat Melalui kegiatan ini yang di lakukan dengan system yang jitu, di harapkan dapat menekan angka tawuran di lingkunag Sekolah atau kegiatan negative lainnya yang kerap merubah reputasi siswa dan selanjutnya dapat menjaga “good will” sekolah di mata masyarakat.
Hal lain, kegiatan ini juga dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap Sekolah dapat terlihat ketika seorang siswa ketinggalan uang sakunya untuk menaiki kendaraan umum maka supir membiarkan siswa tersebut untuk membayarnya di lain waktu karena nama baik dan nilai-nilai negative yang lazim ada pada siswa telah sedikit-sedikit terkikis. Masyarakat juga menjamin keamanan sekolah dengan memantau siswa atau tamu-tamu yang tak dikenal.

f. Orang Tua Peran serta orang tuapun sangat di yakini meningkat. Mereka menunjukkan kepeduliannya terhadap progam yang telah diusulkan oleh Sekolah. Hal ini terjadi karena prestasi sekolah ini yang meningkat. Orang tua dan para guru bertatap muka untuk membahas kembali program siswa paling sedikit sekali pada setiap cawu untuk mengevaluasi kepositifan kegiatan ini serta sejauh mana dapat mempengaruhi prestasi siswa didik tentunya. Sebagian besar orang tua hanya mendapatkan pendidikan yang terbatas dan mereka menganggap bahwa pendidikan adalah persiapan untuk membina anak-anak yang di harapkan bagi bangsa.
Kegiatan intrakurikuler dan ekstrakulikuler saja mungkin tidak akan cukup untuk membantu siswa dapat mengembangkan bakat, pengetahuan, dan keahlian yang dimilikinya. Justru peranan manajemen Sekolah dalam mengembangkan sistem belajar mengajar akan sangat menentukan. Selain itu, peranan guru dalam kegiatan belajar mengajar juga menjadi faktor penting dalam hal ini.
Disamping itu kebijakan peningkatan keberdayaan generasi muda dan olah raga Pencak Silat dapat juga di laksanakan dengan tujuan;

  1. Pemberdayaan potensi generasi muda dalam kewirausahaan, kepemimpinan, dan kepeloporan.
  2. Pengembangan media aktivitas dan kreativitas generasi muda.
  3. Peningkatan ruang partisipasi generasi muda dalam pembangunan.
  4. Pemantapan ketahanan moral dan mental generasi muda.
  5. Pemasyarakatan olah raga pencak silat .
  6. Peningkatan prestasi olah raga pencak silat.
  7. Peningkatan sarana dan prasarana olah raga pencak silat di masyarakat.
  8. Pembinaan dan peningkatan manajemen olah raga pencak silat di sekolah.
  9. Pengembangan wawasan olah raga pencak silat secara terpadu.
Beragamnya kegiatan ekskul yang diadakan di sekolah bagi orang tua, dimaksudkan agar para siswa terhindar dari tawuran, di samping untuk meningkatkan prestasi siswa. Ada sebuah nilai yang sangat berharga dari cerita diatas bahwa keahlian, pengetahuan, bakat, dan pengalaman hanya dapat bermanfaat jika seseorang berada ditempat yang tepat.
Kebijakan sekolah sangat mempengaruhi semua pihak di sekolah, baik siswa maupun guru mungkin saja masyarakat. Ketika sekolah membuat sebuah kebijakan atau peraturan sebaiknya juga melibatkan pihak yang didasar oleh peraturan dan kebijakan tersebut. Mungkin tidak terlibat langsung, tetapi setidaknya manajemen sekolah harus mendengar aspirasi guru maupun siswa.
Kasus yang banyak terjadi sekolah-sekolah, seringkali kebijakan dan peraturan sekolah hanya tergantung dari keputusan dari Kepala sekolah dan para Wakasek saja. Hal ini bisa saja dibenarkan karena secara struktural memang Kepala sekolah adalah decision maker. Tetapi yang perlu diingat adalah sekolah bukan hanya milik kepala sekolah dan para wakilnya saja.
Sekarang yang menjadi pertanyaan bagi kita adalah apakah sekolahh kita sudah mampu menyediakan tempat yang tepat bagi para siswanya untuk dapat mengembangkan keahlian dan bakat, menimba pengalaman dan pengetahuan, tidak hanya sebatas dari segi akademis saja? ***(16/08/06).
By Masezra danu lelana
Anggota Milist Silat Bogor Dan
Forum Pecinta dan Pelestari Silat Tradisional Indonesia
http://lembahlawe.blogspot.com/

08 September 2006

CINGKRIG GONING

LESTARIKAN BUDAYA BETAWI

Jakarta(12/08/06).Memang kata orang Betawi punye banyak cerite eh…jadi kebetawi-betawian sih ngomongnya, replay ajah !... Memang Betawi punya banyak cerita dan kenangan, tidak hanya punya kenangan pilu tapi juga banyak kenangan yang indah yang patut di ceritakan kembali seperti beladiri yang satu ini, “Mainan Cingkrik Goning” asuhan Bapak Tb. Bambang dari Bekasi. Minggu lalu saya mendapat kesempatan untuk ikut serta dalam pertemuan kecil di Padepokan Pencak Silat Taman Mini, bersama beberapa rekan dari forum Pelestari Pencak Silat Tradisioal Indonesia untuk mendokumentasikan Mainan dari Betawi Cingkrik Goning, Saya datang 10 menit sebelu jadwal yang di tentukan untuk acara tersebut. Setelah menunggu kurang lebih 30 menit akhirnya datang juga yang di nanti, Rombongan dari Perguruan Beladiri Betawi Cingkrik Goning datang sesuai yang di jadwalkan, di sambut oleh kami selaku forum dan Pak Oong selaku tuan rumah di padepokan. Tidak hanya kita yang di sana ternyata ada satu orang asing yang datang sesaat sebelum rombongan itu datang, usut punya usut dia punya nama “Rey” bule dari Amerika yang ikut privat latihan pada Bapak TB. Bambang, dengan bahasa Indonesia yang cukup lumayan dengan ramah ia menyapa dan membuka obrolan sebelum peragaan di mulai. Sedikit cerita, selain sebagai pecinta silat Indonesia dia juga pengamat milis silat bogor juga lho, walau dia masih sungkan untuk angkat bicara dalam diskusi via milis dari nada bicara yang pelan penuh kespanan dia menceritakan pengalamannya mencari Guru silat di Indonesia sampai akhirnya dia belajar “Cingkrik Goning” sekarang.
Sesaat berselang stelah semuanya siap kami akhirnya memulai cara inti, peragaan pertama di lakukan sendiri oleh Guru Besar Cingkrik Goning, dengan bersemangat akhirnya beliau menyelesaikan peragaan ke -12 jurus Cingkrik padahal tadinya cuman 10 lho, di tambah dari muridnya ada 5 jurus yang di peragakan. Dilanjutkan dengan aplikasi beladiri praktis dengan aplikasi teknik-teknik yang cukup unik, sebagai Sebagai sparing partner dari forum di wakili oleh Mas Iwan Setiawan yang kebetulan ikut hadir sebelum berangkat mengajar di tempat yang tidak jauh dari padepokan. Melihat beberapa teknik yang sempat di peragakan, pasti semua yang hadir merasa tertipu dengan penampilan Bapak TB. Bambang yang kecil dan tidak tinggi namun beliau dengan mudah menjatuhkan lawan sparingnya yang lumayan berat posturnya di banding beliau, tak ayal Mas Iwan yang merasa penasaran ingin menjajal kebolehan sang guru besar, akhirnya lagi-lagi dapat di jatuhkan dengan 1 atau 2 langkah dalam hitungan detik. Diselingi tawa penonton mereka pun terus mencoba aplikasi teknik dari Mainan Cingkrik terutama si Sparing partner yang terus ingin menghilangkan asa penasarannya walau akhirnya sambil tertawa bersama merka sama-sama menyerah dan menyudahi peragaan itu, terang ajah satu kecapean karena sudah umur dan yang satu lagi sudah jelas kalau dia sudah cukup, mungkin saja kapok ya … karena jatuh-bangun terus, he… jadi kaya lagu…(…”jatuh bangun aku, menyerang mu….”ups maaf…?)----To be Continued

CINGKRIG (LANJUTAN)

Usai pragaan sambil berbincang kami semua melepas kelelahan dengan tawa, kebetulan ada ada dua tokoh silat lagi yang hadir “Pak Edward” dan “Pak Saukat” dari Tanah Abang yang akrab di kenal sebagai Mr. Popeye julukan yang di berikan oleh orang-orang yang dekat dengan beliau karena tangan beliau yang besar membentuk tangan Popeye si tokoh kartun yang “macho”. Kehadirannya memberikan suasana kehangatan tersendiri karena dari pada pertemuan itu memberika moment tersendiri ke-3 sahabat (Pak Oong, Pak Edward, Pak Saukat) untuk saling curhat dan dari cerita mereka membuat yang muda seperti Saya ikut terbawa dalam tawa.

Sore itu juga kami menyempatkan diri untuk turut mewawancari Pak TB. Bambang selaku guru besar, dari sana kta mendapatkan informasi lansung dari belay seputar cerita mengenai Beladiri Cingkrik Goning yaang dimilikinya. Menurut penutuannya bahwasanya Cingkrik tidak lah ada satu namun ada dua yakni Goning dan Sinan (Cina-an), kedua beladiri ini pun memilik kekhasan masing-masing yang mencolok adalah bahwasanya Cingkrik Sinan tidak hanya mengandalkan teknik kekuatan fisik tapi juga ada unsure tenaga dalam serta mystic, lain halnya dengan Cingkrik Goning yang hanya menggunakan aplikasi teknik fisik semata. Meski hanya mengandalkan kekuatan fisik Cingkrik Goning mempunyai ciri khas yang patut di perhatikan bagi mereka yang hendak mempelajarinya, yaitu dalam melatih jurus atau gerakan harus lah di latih Kecepatan dan Ketepatan gerak karena itu sangat mendukung pada saat pertarungan menurut pewaris Beladiri Cingkrik langsung dari Engkong Goning yang di sinyalir sebagai pewaris terakhir setelah gurunya wafat.

Bagi yang hendak belajar prosedurnya tidaklah sulit bahkan terjangkau biayanya bagi kalangan bawah dengan iuran perbulan yang tidak mahal, apabila serius berlatih akan mendapat pelajaran sesuai dengan kurikulum perguruan; Jurus dasar (1-12), Jurus bantingan (8), dan dilanjutkan dengan materi Jurus sambut serta teknik jual beli (serang bela) yang semuanya berjumlah 80 jurus. Pak TB. Bambang selain mengadakan pelatihan regular juga menerima murid privat tentunya bagi mereka yang hendak belajar harus mengikuti ritual penerimaan perguruan terlebih dahulu, di jamin pada aplikasi pertarungan “kalo tidak jatuh terlentang si lawan ya tengkurep” katanya di sambut tertawa anggota forum yang ngobrol bareng beliau. Melihat perkembangan pencak silat di Indonesia yang semakin kritis serta keberadaan Beladiri Betawi yang mulai terkikis dan terancam punah, Cingkrik goning pun pernah mengalami kevakuman selama ± 14 tahun kata praktisi beladiri betawi yang telah mendalami sejak Tahun 1966 ini, mempunyai harapan “…bahwasanya generasi muda bangsa supaya lebih giat, percaya diri dan hendaknya bersedia untuk lebih menonjolkan beladiri negeri sendiri…” karena tidak lain melalui generasi mudalah kelestarian pencak silat budaya bangsa Indonesia ini akan maju atau mundur nantinya.

by : masezra danulana Anggota Milis SilatBogor

30 August 2006

DAFTAR PEMENANG

DAFTAR PEMENANG KATEGORI
BEREGU & INDIVIDU
FESTIVAL KEMANG 2006

Perguruan H. Noer:

  • Juara I : Team Aziz I
  • Juara II : Team Aziz II
  • Juara III : Team Cakar Macan

Perguruan H. Hasbullah :

  • Juara I : Team Pondok Karya
  • Juara II : Team Sabenuh A
  • Juara III : Team Asa'adah

Perguruan H. Simin :

  • Juara I : Team Beregu H. Simin A
  • Juara II : Team Beregu H. Simin B
  • Juara III : Team Beregu H. Simin C

LIPUTAN KHUSUS

Laporan Dari Kemang

Festival Kemang 2006, adalah Agenda Rutin Tahunan yang digelar oleh Pemda DKI Jaya untuk kawasan Jakarta Selatan yang merupakan salah satu barometer dan ujung tombak dalam melestarikan dan memanfaatkan Objek wisata yang ada di Propinsi DKI Jaya. Festival Kali ini memang merupakan kesempatan bagi para insan seni dan sanggar-sanggar kebudayaan dan kesenian khususnya kesenian betawi untuk sama-sama unjuk kebolehan sekaligus memperkenalkan lebih jauh kepada khalayak Wisatawan domestik maupun mancanegara tentang budaya komunitas masyarakat betawi sebagai kebudayaan asli setempat.
Perguruan Pencak Silat BEKSI juga memanfaatkan kesempatan yang ada untuk turut serta berperan dan andil dalam mensukseskan acara tersebut terbukti dengan diadakannya festival Atraksi dan seni yang diperagakan oleh para anggota dan pelatih serta tokoh-tokoh masyarakat Perguruan Pencak Silat Betawi. Dalam kesempatan itu, disamping lebih memperkenalkan seni Ilmu bela Diri BEKSI, festival Kemang juga dimanfaatkan untuk ajang silaturahmi dan konsolidasi para tokoh-tokoh masyarakat betawi dalam menghadapi era globalisasi dan memanfaatkan peluang-peluang yang ada untuk lebih memajukan segala potensi yang dimiliki para putra daerah untuk lebih banyak berbuat dan berkiprah demi kepentingan jakarta pada umumnya dan Masyarakat Betawi pada khususnya.
Disamping Acara Festival Silat Beksi, pada kesempatan kali itu juga diadakan pelantikan pengurus pusat BEKSI DKI yang dimotori oleh H. Imron Hussein sebagai Ketua Umum BEKSI DKI. Pelantikan tersebut, dilantik langsung oleh Bapak H. Hussein Sani (tokoh FORKABI) mewakili H. Biem Bunyamin sebagai Wakil dari Lembaga Kebudayaan Betawi.
Acara tersebut diakhiri dengan pengumuman dewan juri tentang hasil Penilaian sekaligus pemberian piala juara 1, 2 dan 3 bagi masing-masing Kontingen/Perguruan:H. Hasbullah, H. Noer, H. Simin. adapun pemberian Piala Bergilir diserahkan langsung oleh Dewan Pembina Pusat Beksi yaitu Bapak Agum Gumelar (Ketua KONI Pusat) sekaligus dengan itu beliau menutup acara Festival Atraksi & Seni Silat BEKSI 2006.

25 August 2006

TERANCAM GAGAL

ESTIVAL KEMANG TERANCAM GAGAL
Tanggal 24 Agustus 2006, bertempat di ITC Cipulir Mas, Pihak Panitia Penyelenggara Festival Kemang beraudiensi dengan beberapa tokoh dan Pelatih Perguruan Pencak Silat BEKSI untuk membicarakan seputar persiapan para peserta menjelang acara Festival Kemang yang akan diselenggarakan pada tanggal 27 Agustus 2006.
Pada Kesempatan terakhir itu, disinyalir adanya kekurangsiapan dari pihak penyelenggara dalam hal pelayanan akomodasi dan fasilitas yang akan diberikan oleh pihak penyelenggara kepada para peserta yang akan tampil nanti. Beberapa tanggapan dan pertanyaan bergulir tentang masalah pendanaan yang terkesan minim dan persiapan penyelenggara yang terkesan kurang tanggap dalam mengakomodir permintaan dan permohon para peserta yang sudah dilayangkan dalam bentuk rancangan anggaran biaya yang telah diberikan oleh peserta dari masing-masing Koordinator dari tiap-tiap KOLAT.
Penjelasan yang diberikan panitia penyelenggara yang mengkoordinir masalah penampilan Perguruan Pencak Silat BEKSI di stage yang khusus disiapkan untuk festival dan atraksi Penampilan Jurus BEKSI, terkesan masih belum menunjukkan antusias yang jelas...sampai berita ini disampaikan, kendala yang terjadi adalah dimasalah Pendanaan yang belum sepenuhnya di dapat oleh pihak Penyelenggara dari proposal Anggaran yang telah mereka sebarkan kepada para donatur yang menyumbangkan dananya demi keberlangsungan acara.
Hal tersebut membawa dampak NEGATIF yang sangat besar bagi keberlangsungan dan kesuksesan acara yang jelas-jelas di sajikan dan diperagakan langsung oleh para peserta yang notabenenya adalah Anggota dari tiap-tiap kolat yang sudah sejak 1 bulan yang lalu telah mempersiapkan diri dengan mengadakan latihan rutin yang mereka adakan dikolat masing-masing di tiap-tiap harinya. Persiapan dari Tiap-tiap KOLAT pun dipersiapkan jauh-jauh hari sebelum dan menjelang hari "H" adalah atas intruksi dari pihak Penyelenggara yang pada awalnya sudah dan telah bertemu langsung untuk membicarakan kesempatan yang diperoleh pihak penyelenggara untuk menampilkan PPS Beksi sebagai icon budaya dan kesenian Betawi distage yang khusus pada acara festival kemang nanti.
Dilemanya adalah, Persiapan yang kurang matang dari pihak Penyelenggara dan Minimnya dana yang diperoleh hingga tanggal yang ditentukan serta keterbatasan waktu yang dimiliki pihak penyelenggara menjadikan satu polemik tersendiri yang merupakan akar permasalahan untuk dalam mengemas dan menampilkan acara yang spektakuler yang sesuai dengan tema festival kemang :"Pesta SEJUTA Nuansa". Dan tentunya hal tersebut berdampak Negatif dengan penampilan para peserta di ajang yang diselenggarakan nantinya. Pada Akhirnya, beberapa kesepakatan telah diambil guna tetap mensukseskan acara tersebut, adapun kesepakatannya diantaranya adalah perihal akomodasi yang dipersiapkan pihak penyelenggara dalam acara Gladi Bersih hingga menjelang acara sampai acara berakhir.

22 August 2006

GLADI BERSIH

PENGUMUMAN
Diharap Berkumpul seluruh Peserta Festival Kemang untuk Acara Gladi Bersih Yang akan diselenggarakan pada :
  • Tanggal : 25 Agustus 2006
  • Tempat : Gelanggang Olah Raga Bulungan (indoor)
  • Waktu : 18.00 s/d Selesai
Harap semua Peserta memakai pakaian yang akan digunakan untuk acara Festival Kemang.

PANGLIMA POLIM

Silaturahmi Dengan Bapak Agum Gumelar

Hari Minggu Tanggal 20 Agustus 2006, Perguruan Pencak Silat BEKSI beserta dengan beberapa tokoh Lembaga Masyarakat Betawi yang tergabung dalam Forum Komunikasi Anak Betawi (FORKABI) berkumpull dan beranjangsana ke tempat kediaman Bapak Agum Gumelar yang berlokasi di Jalan Panglima Polim Jakarta Selatan.

Tujuan kedatangan Para Pengurus Pusat Perguruan Pencak Silat BEKSI dan beberapa Ormas Betawi adalah dalam konteks silaturahmi sekailgus bertatap muka dengan Bapak Agum Gumelar yang sekaligus membicarakan beberapa hal yang berkaitan erat dengan acara Festival Kemang yang akan diselenggarakan pada tanggal 27 Agustus 2006.

Dalam Kesempatan tersebut, pihak Panitia penyelenggara yang bekerjasama dengan Lembaga Kebudayaan Betawi (LKB) yang diwakili H. Imron Hussein juga sekaligus menyampaikan undangan secara resmi dan memohon kesedian Bapak Agum Gumelar untuk sudi kiranya menyempatkan waktu agar dapat hadir dalam acara festival Kemang yang merupakan acara rutin yang digelar oleh pihak penyelenggara bekerjasama dengan Dinas Kebudayaan Propinsi DKI Jaya dan Sub. Dinas Kebudayaan Jakarta Selatan.

Ditambahkan pula, bahwasanya Festival kali ini yang bertemakan :"Festival Sejuta Nuansa" akan dikemas dengan tampilan parade Kebudayaan Betawi sebagai wakil dari Kebudayaan Etnik/Tradisional Indonesia. acara Festival Kemang juga akan dimeriahkan dengan Pertunjukan Kesenian dan Kebudayaan dari beberapa negara yang turut berpartisipasi dalam rangka memeriahkan Acara Festival Kemang nanti.

Disela-sela pembicaraan mengenai Festival Kemang, Saudara Imron Hussein juga memperkenalkan beberapa tokoh-tokoh Perguruan Pencak Silat BEKSI diantaranya Bapak Sabenuh Masir, Bapak Nur Ali serta Bapak Udin Sakor sekaligus beramah tamah dengan Ketua Umum PPS. BEKSI H. Basir, SE seputar persiapan para Peserta yang akan tampil dalam memeriahkan Acara Festival Kemang nanti.

Pada kesempatan ramah tamah, Bapak Agum Gumelar juga meminta kepada beberapa tokoh dan Anggota Perguruan Pencak Silat BEKSI untuk memperagakan Atraksi dan tampilan Jurus-jurus BEKSI. Decak kagum terlihat jelas ketika tiap-tiap tokoh maupun anggota memperagakan jurus-jurus Beksi yang merupakan salah satu unsur kebudayaan dan Kesenian Betawi yang merupakan asset bangsa yang perlu dipelihara dan ditumbuh kembangkan sebagai warisan budaya Indonesia.

Pada saat ramaah tamah tersebut, ada beberapa item pembicaraan yang dibahas sebagai topik utama dalam acara silaturahmi dan Konsolidasi dalam rangka memeriahkan acara Festival Kemang yang akan digelar pada tanggal 27 Agustus 2006:

  1. Pembahasan seputar persiapan Acara Festival Kemang
  2. Permintaan Kesedian Bapak Agum Gumelar untuk Hadir dalam Acara Festival Kemang
  3. Ramah tamah dan tatap muka dengan beberapa Tokoh dan Anggota PPS. BEKSI
  4. Program jangka panjang untuk PPS. BEKSI selanjutnya.

Demikian, acara Anjang sana Tokoh-tokoh Anggota PPS BEKSI dan Lembaga Kebudayaan Betawi serta organisasi Masyarakat Betawi -Forkabi- dalam rangka persiapan Acara Festival Kemang 2006.